Wednesday, January 20, 2010

DOR

Memang akhir-akhir ini kesehatan Butet sedang terganggu karena terlalu lelah dan kurang istirahat sampai-sampai lupa makan. Pernah suatu ketika Butet menerima panggilan untuk rapat membahas acara yang akan digelar. Rapat dimulai pukul setengah delapan malam (rencananya) tetapi molor hingga jam setengah sembilan malam karena banyak yang belum hadir (maklumlah malam mimggu haha). Rapatpun dimulai dan berakhir hingga jam sebelas malam. Karena sudah malam, akhirnya Butet memutuskan untuk menginap saja di tempat rapat yang kebetulan merupakan rumah salah seorang temannya. Walau jarum jam sudah menunjuk angka dua belas, Butet bersama kedua orang temannya masih saja terbangun untuk memantapkan konsep. Mulai dari A sampai Z semuanya dibahas. Akhirnya ketika jarum jam menunjuk angka dua, Butet bersama kedua temannya itu memutuskan untuk tidur.

Keesokan harinya, bukannya waktu santai yang ada tetapi masih sibuk dengan berbagai konsep. Rapat dimuali jam delapan pagi (rencananya) tetapi molor hingga jam setengah sebelas siang (maklum hari minggu suka bangun siang) sebenarnya Butet tidak sanggup menghadiri rapat tersebut dan salah seorang temannya menyuruhnya untuk pulang saja dan beristirahat tetapi karena tanggung jawabnya sebagai panitia mau tidak mau dia harus datang.

Kali ini Butet benar-benar sudah ‘lupa diri’. Sampai-sampai Butet sedikit emosi ketika ada seorang wanita yang menolak usulan temannya yang sudah dibahas dan disetujui malam sebelumnya. Tak lama Butet pun seperti terkena obat bius. Tidur pulas di meja rapat. Zzzzzzzzzz.

Akhirnya Butet bisa pulang ke rumah ketika jarum jam sudah menunjuk angka tiga yang berarti jam tiga sore dan Butet belum mengisi perutnya setelah sarapan pagi harinya. Memang sungguh keterlaluan tapi apa mau dikata? Inilah jeleknya Butet, bukannya tidur untuk memulihkan staminanya tetapi malah nonton televisi dan malam harinya dia tidur larut akibatnya keesokan harinya dia mengalami ngantuk berat di sekolah. Terbersit niat untuk bolos jam pelajaran tetapi pelajaran hari Senin itu merupakan pelajaran eksak semua yang kalau tidak mengikuti sekali saja bakal repot mengejar ketertinggalannya. Percuma saja dia mengikuti pelajaran karena dia tidak bisa berkonsentrasi but at least dia masih mencatat materinya.

Keesokan harinya,

Sama seperti sore biasanya, Butet duduk di depan televisi dengan ditemani secangkir the hangat dan kue kering tetapi kondisinya kurang sehat karena badannya terasa panas walau begitu, dia nampak begitu asik mengikuti jalannya pertandingan Australian Open yang disiarkan langsung channel Sport 1. Di tengah keasikannya itu, tiba-tiba dadanya terasa sakit. Keadaan seperti itu sudah lama ia rasakan tetapi dia tidak pernah menceritakannya kepada kedua orangtuanya karena ia pikir hanya sakit biasa saja tetapi dia malah mennceritakannya kepada tantenya dan tantenya malah menyuruhnya untuk memeriksakannya tetapi Butet tidak mau. Dia tidak mau mengetahui penyebab rasa sakit tersebut.

Menjelang magrib Butet dibawa ke UGD salah satu rumah sakit. Saat itu, Butet memberitahukan kedua orangtuanya bahwa dadanya sering merasakan sakit. Dokterpun memutuskan untuk melakukan test darah dan merontgen dada Butet.

Selama ini, dia sering tidur dengan posisi tidur yang salah. Dia sering menghadap ke kiri yaitu posisi dimana ketika tidur jantung akan tertekan. Dan dari situlah Butet menarik kesimpulan sementara kalau dadanya sering terasa sakit. Tak lama, hasil analisis dokterpun sama seperti hipotesis Butet. Dan dokter mengatakan bahwa ini adalah hal yang sangat bahaya sekali. And guess it! Butet sudah seperti itu sejak dari dulu hingga umurnya yang sekarang yang sedang menginjak masa remaja. Berarti ini sudah kelewat bahaya. Tetapi apa mau dikata kalau memang sudah digariskan begitu dari Yang Maha Kuasa.

No comments:

Post a Comment